Cari Blog Ini
Blog ini adalah dunia kecil tempat cerpen, puisi, dan artikel mencerminkan perjalanan hati dan pikiran. Temukan perspektif baru dalam setiap kata
Baca Juga
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Pria Tidak Bercerita? Begini Kenyataan yang Mungkin Belum Kamu Tahu!
"Pria
tidak bercerita." Ini adalah kalimat yang sering kita dengar, baik dalam
percakapan santai maupun dalam penggambaran stereotip tentang perilaku pria.
Coba bayangkan, Anda sedang duduk di kafe dengan teman-teman Anda, dan ada satu
pria di antara kelompok itu yang duduk diam, matanya melayang ke luar jendela
sambil sesekali menyikut temannya yang sibuk ngobrol. Kemudian, seseorang akan
dengan bijak berkata, "Ya, pria memang tidak bercerita." Apakah ini
benar? Mari kita periksa bersama-sama, sambil tertawa sedikit.
Pria
dan Cerita: Dimana Masalahnya?
Kalimat
"pria tidak bercerita" sebenarnya mengandung banyak kebenaran yang
tidak dapat dipungkiri. Kita tahu bahwa pria, secara umum, cenderung tidak
memiliki kecenderungan untuk berbagi detail yang sangat mendalam tentang
perasaan mereka. Sementara wanita mungkin akan berbagi cerita tentang segala
hal—mulai dari drama yang terjadi di kantor hingga bagaimana kopi pagi mereka
tiba-tiba terasa lebih pahit—pria lebih sering memilih untuk menjaga segalanya
lebih sederhana.
Kenapa
bisa begitu? Apakah pria itu tidak punya cerita untuk dibagikan? Tentu saja
tidak. Mungkin mereka punya ribuan cerita, tapi seringkali kisah mereka lebih
berbentuk data statistik atau fakta—misalnya, “Aku baru saja melihat
pertandingan bola dan tim favoritku menang 2-1,” atau “Aku memotong rumput di
halaman belakang tadi, dan ternyata ada batu besar yang hampir merusak mesin
pemotong rumput.” Semua itu memang cerita, tapi tentu saja tidak akan bisa
mengundang drama atau air mata.
Mitos
atau Kenyataan?
Apakah
kalimat "pria tidak bercerita" itu adalah sebuah mitos? Secara
teknis, tidak sepenuhnya benar. Pria memang bercerita, tetapi mereka
lebih suka berbicara tentang hal-hal praktis, teknis, atau bahkan humor yang
lebih kering. Dan ketika mereka berbicara, jarang sekali mereka menggali
perasaan atau membahas masalah yang mendalam, seperti yang biasa kita temui dalam
percakapan wanita.
Coba
saja tanya pria tentang pengalaman liburan terakhir mereka. Pasti jawabannya
adalah: "Ya, seru. Lautnya biru." Itu saja. Kalau kita tanya lagi
tentang perasaan mereka setelah liburan, kemungkinan besar mereka akan menjawab
dengan ekspresi bingung, seolah-olah kita baru saja mengajukan pertanyaan
matematika tingkat tinggi.
Tapi
di sisi lain, kita semua tahu bahwa pria, jika sudah berada dalam suasana yang
tepat, bisa jadi sangat ekspresif. Coba saja ajak mereka ngobrol tentang hobi
mereka, seperti mobil, motor, atau gadget terbaru. Di sinilah mereka akan
mengeluarkan seluruh cerita hidup mereka dengan penuh semangat, membahas setiap
detail teknis dengan kedalaman yang tak terduga. Dan jika Anda tidak menyadari
itu, Anda mungkin akan merasa seperti mendengarkan kuliah tentang mesin mobil.
Kenapa
Pria Seperti Itu?
Ada
teori bahwa pria cenderung menghindari bercerita tentang perasaan karena mereka
tidak ingin dianggap lemah. Dalam banyak budaya, ada tekanan sosial bagi pria
untuk tampil "kuat" dan tidak terlalu emosional. Jadi, daripada
membicarakan perasaan mereka, mereka lebih memilih untuk menceritakan hal-hal
yang lebih "aman," seperti berita olahraga atau kejadian sehari-hari
yang tidak melibatkan emosi yang bisa dianggap "drama."
Selain
itu, ada faktor lain yang berperan: kapasitas pria untuk multitasking. Banyak
pria yang merasa kesulitan untuk melakukan beberapa hal sekaligus, dan ini
termasuk berbicara tentang perasaan sembari menyelesaikan pekerjaan lain. Jadi,
saat mereka sedang bekerja, otaknya tidak langsung siap untuk menganalisis
perasaan atau berbagi kisah hidup.
Jadi,
Pria Tidak Bercerita Itu Salah?
Tidak
juga. Kalimat "pria tidak bercerita" bisa dibilang hanyalah cara
orang melihat hal ini dengan perspektif yang salah. Pria memang
bercerita, tapi kadang-kadang mereka melakukannya dengan cara yang berbeda.
Mereka mungkin tidak akan memulai percakapan dengan, "Hei, aku ingin
berbicara tentang perasaan aku," tetapi mereka akan merasa nyaman berbagi
cerita mengenai bagaimana mereka mengalahkan teman mereka dalam permainan
video, atau bagaimana mobil mereka hampir rusak di tengah jalan. Dan itu juga
bentuk komunikasi.
Kuncinya
adalah memahami bahwa pria mungkin tidak akan bercerita seperti yang kita
harapkan, tetapi mereka tetap memiliki cerita yang ingin dibagikan. Mungkin
mereka hanya butuh waktu untuk membuka diri, atau mungkin kita harus belajar
mendengarkan dengan cara yang berbeda.
Penutup:
Pria dan Cerita, Satu Dunia yang Berbeda
Jadi,
kesimpulannya adalah: apakah pria tidak bercerita? Tentu saja mereka bercerita.
Hanya saja, mereka lebih memilih untuk menceritakan sesuatu yang bisa dipahami
secara langsung dan tidak terlalu emosional. Mungkin kita harus berhenti
mengharapkan cerita-cerita penuh drama dari mereka dan lebih menghargai cara
mereka mengungkapkan hal-hal dengan cara yang lebih sederhana dan langsung.
Karena dalam dunia pria, kadang-kadang "aku baru saja memotong
rumput" bisa menjadi cerita paling menarik yang bisa didapatkan.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Postingan Populer
Apakah Tunjangan Guru Dipotong Akibat Efisiensi Anggaran? Simak jawabannya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
"Orang Lama Kalah Sama Orang Baru? Ternyata Begini Rahasia di Balik Drama Cinta Ini!"
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar