Langsung ke konten utama

Baca Juga

Bendera One Piece Berkibar di Indonesia: Luffy, Kamu Ngapain di Sini?

Beberapa hari terakhir, media sosial Indonesia mendadak berubah jadi lautan tawa, heran, dan sedikit panik. Soalnya, ada satu tren aneh tapi nyata yang muncul jelang 17 Agustus: bendera One Piece berkibar di mana-mana . Iya, kamu nggak salah baca. Bukan bendera partai, bukan bendera klub bola, tapi bendera bajak laut ala Monkey D. Luffy dan gengnya. Tengkorak bertopi jerami, yang biasa kamu lihat pas Luffy ngomel-ngomel di kapal, sekarang eksis di tiang-tiang rumah warga. Pertanyaannya: ini beneran tren? Atau kru Topi Jerami nyasar ke RW kita? Awalnya cuma satu-dua orang yang nekat masang bendera itu, tapi karena netizen kita punya bakat “copy paste nasional”, akhirnya dalam sekejap mulai bermunculan di mana-mana. Ada yang pasang di truk, ada yang nempel di warung, ada juga yang berdiri gagah berdampingan sama bendera Merah Putih. Kocaknya, ekspresi warga yang lihat itu pun macem-macem, mulai dari yang ngakak, nyinyir, sampai yang mikir, “Eh, ini jangan-jangan pertanda revolusi?” Ta...

Pria Tidak Bercerita? Begini Kenyataan yang Mungkin Belum Kamu Tahu!

 

"Pria tidak bercerita." Ini adalah kalimat yang sering kita dengar, baik dalam percakapan santai maupun dalam penggambaran stereotip tentang perilaku pria. Coba bayangkan, Anda sedang duduk di kafe dengan teman-teman Anda, dan ada satu pria di antara kelompok itu yang duduk diam, matanya melayang ke luar jendela sambil sesekali menyikut temannya yang sibuk ngobrol. Kemudian, seseorang akan dengan bijak berkata, "Ya, pria memang tidak bercerita." Apakah ini benar? Mari kita periksa bersama-sama, sambil tertawa sedikit.

Pria dan Cerita: Dimana Masalahnya?

Kalimat "pria tidak bercerita" sebenarnya mengandung banyak kebenaran yang tidak dapat dipungkiri. Kita tahu bahwa pria, secara umum, cenderung tidak memiliki kecenderungan untuk berbagi detail yang sangat mendalam tentang perasaan mereka. Sementara wanita mungkin akan berbagi cerita tentang segala hal—mulai dari drama yang terjadi di kantor hingga bagaimana kopi pagi mereka tiba-tiba terasa lebih pahit—pria lebih sering memilih untuk menjaga segalanya lebih sederhana.

Kenapa bisa begitu? Apakah pria itu tidak punya cerita untuk dibagikan? Tentu saja tidak. Mungkin mereka punya ribuan cerita, tapi seringkali kisah mereka lebih berbentuk data statistik atau fakta—misalnya, “Aku baru saja melihat pertandingan bola dan tim favoritku menang 2-1,” atau “Aku memotong rumput di halaman belakang tadi, dan ternyata ada batu besar yang hampir merusak mesin pemotong rumput.” Semua itu memang cerita, tapi tentu saja tidak akan bisa mengundang drama atau air mata.

Mitos atau Kenyataan?

Apakah kalimat "pria tidak bercerita" itu adalah sebuah mitos? Secara teknis, tidak sepenuhnya benar. Pria memang bercerita, tetapi mereka lebih suka berbicara tentang hal-hal praktis, teknis, atau bahkan humor yang lebih kering. Dan ketika mereka berbicara, jarang sekali mereka menggali perasaan atau membahas masalah yang mendalam, seperti yang biasa kita temui dalam percakapan wanita.

Coba saja tanya pria tentang pengalaman liburan terakhir mereka. Pasti jawabannya adalah: "Ya, seru. Lautnya biru." Itu saja. Kalau kita tanya lagi tentang perasaan mereka setelah liburan, kemungkinan besar mereka akan menjawab dengan ekspresi bingung, seolah-olah kita baru saja mengajukan pertanyaan matematika tingkat tinggi.

Tapi di sisi lain, kita semua tahu bahwa pria, jika sudah berada dalam suasana yang tepat, bisa jadi sangat ekspresif. Coba saja ajak mereka ngobrol tentang hobi mereka, seperti mobil, motor, atau gadget terbaru. Di sinilah mereka akan mengeluarkan seluruh cerita hidup mereka dengan penuh semangat, membahas setiap detail teknis dengan kedalaman yang tak terduga. Dan jika Anda tidak menyadari itu, Anda mungkin akan merasa seperti mendengarkan kuliah tentang mesin mobil.

Kenapa Pria Seperti Itu?

Ada teori bahwa pria cenderung menghindari bercerita tentang perasaan karena mereka tidak ingin dianggap lemah. Dalam banyak budaya, ada tekanan sosial bagi pria untuk tampil "kuat" dan tidak terlalu emosional. Jadi, daripada membicarakan perasaan mereka, mereka lebih memilih untuk menceritakan hal-hal yang lebih "aman," seperti berita olahraga atau kejadian sehari-hari yang tidak melibatkan emosi yang bisa dianggap "drama."

Selain itu, ada faktor lain yang berperan: kapasitas pria untuk multitasking. Banyak pria yang merasa kesulitan untuk melakukan beberapa hal sekaligus, dan ini termasuk berbicara tentang perasaan sembari menyelesaikan pekerjaan lain. Jadi, saat mereka sedang bekerja, otaknya tidak langsung siap untuk menganalisis perasaan atau berbagi kisah hidup.

Jadi, Pria Tidak Bercerita Itu Salah?

Tidak juga. Kalimat "pria tidak bercerita" bisa dibilang hanyalah cara orang melihat hal ini dengan perspektif yang salah. Pria memang bercerita, tapi kadang-kadang mereka melakukannya dengan cara yang berbeda. Mereka mungkin tidak akan memulai percakapan dengan, "Hei, aku ingin berbicara tentang perasaan aku," tetapi mereka akan merasa nyaman berbagi cerita mengenai bagaimana mereka mengalahkan teman mereka dalam permainan video, atau bagaimana mobil mereka hampir rusak di tengah jalan. Dan itu juga bentuk komunikasi.

Kuncinya adalah memahami bahwa pria mungkin tidak akan bercerita seperti yang kita harapkan, tetapi mereka tetap memiliki cerita yang ingin dibagikan. Mungkin mereka hanya butuh waktu untuk membuka diri, atau mungkin kita harus belajar mendengarkan dengan cara yang berbeda.

Penutup: Pria dan Cerita, Satu Dunia yang Berbeda

Jadi, kesimpulannya adalah: apakah pria tidak bercerita? Tentu saja mereka bercerita. Hanya saja, mereka lebih memilih untuk menceritakan sesuatu yang bisa dipahami secara langsung dan tidak terlalu emosional. Mungkin kita harus berhenti mengharapkan cerita-cerita penuh drama dari mereka dan lebih menghargai cara mereka mengungkapkan hal-hal dengan cara yang lebih sederhana dan langsung. Karena dalam dunia pria, kadang-kadang "aku baru saja memotong rumput" bisa menjadi cerita paling menarik yang bisa didapatkan.


Komentar